Aku brina, umurku 10 tahun. Saat ini saya sendirian di rumah, orangtusaya sedang ada urusan yang membuatku harus sendiri di rumah, gak sendiri sih tapi saya bersama bi kasih. Waktu mulai menjelang malam tapi kedua orangtusaya belum pulang sampai akhirnya saya tertidur. Aku terbangun saat jam menunjukkan pukul 12.00 tepat tengah malam.
Aku sangat haus saat itu yang mengharuskanku turun ke dapur yang ada di lantai satu. Beberapa lampu yang ada di ruang bawah sudah di matikan, jadi agak sedikit gelap saat saya menyalakn lampu di ruang keluarga saya melihat bercak darah kaki yang berjalan dari pintu masuk rumah sampai pada pintu halaman belakng, saya tak jadi untuk minum dan kembali ke kamar dg badan gemetar hebat.
Baru kali ini saya mengalami hal tersebut saat sampai di kamar saya langsung masuk ke dalam selimut dan segera menyembunyikan seluruh badanku. Sampai pagi saya gak bsa tidur dan saat pada sarapan saya memberi tau ayah dan tante yang ternyata tadi malam pulang jam 10 malam. Tapi dia hanya bilang itu mungkin hanya hayalanku. Aku teriam saat tau jawaban dari ayah dan tante.
Dan malam ini malam kedua yang akn saya alami, mengerikan itulah yang dpt menggambarkan keadaanku sekarang. Aku sudah membuat rencana tadi dan menunggu besok hasil dari rencansaya besok. Dan hari inilah yang saya tunggu saat saya melihat ke kamera yang saya pasang kemarin di tempat yang strategis dan tak terlihat saya melihat hasilnya sungguh mengerikan.
Aku melihat bi kasih yang dalam keadaan penuh darah dg sebagian tubuhanya yang tak lengkap tangan sebelah kiri yang gak ada dan badan yang penuh sayatan pisau. Saat di dalam rekaman itu bi kasih menengok ke tempat kamera yang saya letakkan saya langsung mematikan rekaman tersebut. Esoknya saat sarapan bersama kedua orangtusaya, saya memperhatikan bi kasih yang baru ku sadari ia sangat-sangat pucat.
Dan saat ia berbalik saya melihat jejak kakinya yang melekat di lantai yang bewarna putih. Dan sangat terlihat dg warna merah darah dari telapak kaki bi kasih. Itu mengerikan dan sejak saat itu saya tak berani di rumah sendirian bersama bi kasih, bsa atau tidaknya saya harus ikut bersama orangtusaya.
Ini bukan pengalaman, tapi hanya karangan semata😆
EmoticonEmoticon