Kenapa Hanya Rumahku Saja?

Assalamu’alaikum wr.wb, ini adalah kisah nyatsaya yang ke 3. Langsung saja ya ke cerita. Waktu SD saya tinggal bersama nenek di kampung, sedangkan ayahku di kota. Tapi rumahanya di pedesaan, singkat cerita tamat SD, saya langsung di ajak ayah sekolah di sana tempat tinggalnya itu, mau gak mau saya harus berangkat, karna saya juga kasihan sama nenek. Yang harus merawatku disana.

Sampai di kota / pedesaan itu, ayah langsung membawsaya ke rumahanya. Jujur saya belum pernah ke rumah ini, karna ini adalah rumah barunya, sampai di rumah itu saya mulai gak betah melihat rumah itu. Bukan saya tidak suka, tapi karena rumah itu gelap, dan seperti banyak yang melihat kedatanganku.

3 bulan di situ saya mulai merasakn kejaian yang aneh aneh, waktu malam itu jam menunjukkan pukul 7 kami semua di ruang tamu nonton tv dan tiba tiba genteng rumah itu seperti ada yang menginjak. Aku jadi teringat pas di sekolah, temanku bercerita kalo ada yang menginjak genteng rumah tidak salah lagi pasti, genderuwo ungkapnya.

Tapi yang membuatku bingung kenapa hanya saya yang dengar. Sedangkan yang lain masih asyik asyikan nonton tv nya. Jam menunjukkan pukul 9:45 malam, saya belum tidur karena akn ada bola. stlah semuanya tertidur di kamar masing masing, saya mulai merasakn yang aneh, mulai dari ada yang memukul mukulkan kayu di samping rumahku dan tiba tiba suara itu mengelilingi rumah itu. Aku hanya teriam mendengarkan saja dan terdengar lagi seperti orang yang sedang memainkan parang. Jam menunjukkan pukul 12:25 malam, saya mulai ngantuk dan tidur diruang tamu, waktu membaringkan badanku di tempat tidur itu, tiba tiba ada yang mengetuk jendela tepat di depanku. Membuatku gemetar dan langsung menggedor kamar ayah dan tante juga tau kalo saya tsayat dan tante juga dengar suara tadi.

Besok paginya saya di bangunkan pukul 5 subuh oleh ayah, supaya siap siap ke sekolah. selesai mandi, saya langsung ke jendela yang tadi malam di gedor dan astaga saat membuka kain penutup jendelanya, tertampang sesosok kuntilanak sedang berjalan tapi tidak merangkak. Sepertinya ia terbang rendah, yang membuatku bingung ia tidak merangkak. Tepatnya di balik bunga menghadap jalan, saya lari dan teriam sejenak, waktu di sekolah saya menanyakn kepada teman temanku, namanya danu.

saya: dan kamu tau gak rumahku itu?
danu: iya wan tau emang kenapa?
saya: itu rumah kayaknya aneh kayak banyak penunggunya, dan kamu kan udah lama di sini pasti tau kan tentang rumahku itu.
danu: iya wan emang rumah kamu angker, dulu rumah itu sempat kosong.

Mendengar kata danu saya sangat tsayat tinggal di rumah itu.

Namun lama lama saya biasa dan tak tsayat lagi, karena ayah berkata dia hanya ingin kenalan saja karena saya masih baru. Tapi kadang saya masih tsayat, jika terdengar suara laki laki ketawa, yang membuatku meninggalkan rumah itu. Dan sekarang saya pindah ke jakarta, sedangkan orangtusaya sampai saat ini masih di rumah itu. Maaf ya sobat jika tidak seram karena ini kisah nyata, sekian wassalam.


EmoticonEmoticon