9 Alasan Mengapa Anda Mandeg Dan Cara Mengatasinya

mandegJika ditanya tentang keinginan, semua orang memiliki keinginan. Namun, jika kita bicara pencapaian, kita sering kali melihat, bahkan padha diri kita sendiri, ternyata kita sering kali tidak mencapai apa yang kita inginkan, bahkan mandek padha kondisi yang sama terus menerus.

Semua orang memiliki motivasi untuk meraihanya. Namun kenapa, apa yang kita ingin tidak pernah tercapai? Kita mandeg alias macet. Kita ingin bergerak, namun tidak pernah bergerak. Kita ingin melangkah namun tidak pernah terayun langkah ini.

Sebagian orang bsa melangkah. Sebagian orang bsa bergerak. Namun seperti berlari di tempat. Dia stantek thetapi tidak menghasilkan. Dia cape, thetapi tidak adha bayaran atas kelehan yang menderanya.

Apa yang salah?

Mari coba kita renungkan, bagaimana hati, mindset, dan tindakn kita dimasa lalu. Mengapa tidak juga bergerak meraih apa yang kita inginkan? Apa penyebab kita selalu mandeg?

Coba periksa, apakah salah satu atau lebih penyebab dibawah ini adha padha diri Anda?

Kurang Bersyukur Terhadhap Apa Yang Anda Miliki

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhanya jika kamu bersyukur, pasti Kami akn menambah (nikmat) kepadhamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhanya azab-Ku sangat pedih”.  (QS. Ibrahim:7)

Bisa jadi kita telah berusaha, namun karena kita tidak mensyukuri nikmat yang adha, Allah belum mengijinkan kita untuk menambah nikmat yang baru. Bagaimana akn diberikan nikmat yang baru, jika nikmat yang adha saja tidak kita syukuri.

Kalau pun Anda thetap diberikan nikmat baru, meski tidak bersyukur, itu jauhh lebih bahaya sebab nikmat tersebut akn berubah menjadi azab-Nya baik di dunia dan di akhirat. Syukur, bukan hanya akn menambah nikmat, namun menyelamatkan kita dari azab-Nya yang pedih.

Maka, mari kita syukuri nikmat yang adha padha diri kita. Besar, nikmat yang kita miliki itu besar. Seringkali kita sendiri yang menyepelekan nikmat-nikmat itu dg mengeluh dan mengingkarinya. Orang yang mengingkari nikmatnya iantara lain suka protes untuk mendptkan yang lebih, protes ingin nikmat yang lain, atau protes karena merasa sedikit. Mengeluh dan mengeluh.

Bersyukurlah, insya Allah kita akn mendptkan yang lebih banyak. Janji Allah pasti benar.

Tidak Shabar Terhadhap Kondisi

Kadhang, kondisi memang tidak kondusif. Seolah tidak mendukung kita untuk meraih impian. Orang-orang di sekitar kita tidak mendukung. Cuaca tidak mendukung. Kondisi politik tidak mendukung. Kondisi ekonomi tidak mendukung. Pokoknya, semua terasa tidak mendukung kita untuk meraih impian.

Lalu bagaimana?

Jawabannya adha bershabar. Shabar bukan berarti iam, thetapi teguh padha kebenaran. Anda akn selalu bertanya, apa yang seharusnya saya lsayakan padha kondisi seperti ini? Orang yang shabar akn akn memiliki prinsip, yang penting bukan apa yang terjadi padha diri Anda, thetapi bagaimana Anda menyikapinya dg cara yang benar. Maka Anda akn menemukan jalan, bagaimana pun kondisi yang adha.

Sebaliknya, orang yang tidak shabar, akn stantek menyalahkan kondisi. Orang yang tidak shabar akn menjadi diri menjadi korban sehingga akhirnya ia menyerah dan tidak pernah bergerak.

Melupakn Bahwa Hidup Adalah Ibadhah

Meski kita harus memiliki tujuan dalam hidup, namun orientasi hidup kita sesungguhanya adhalah padha proses, yaitu amal kita. Tujuan diciptakn kita adhalah untuk beribadhah, artinya untuk beramal atau dg kata lain berproses.

Orang yang lupa bahwa tugas pokok ia untuk beribadhah, ia hanya akn mudah berhenti. Orientasi ia hanya hasil dan kemudahan. Saat hasil tidak terlihat, ia berhenti. Saat kemudahan tidak dirasa, ia akn berhenti.

Berbeda dg orang yang orientasi ibadhah, seberat apa pun akn ia lsayakan, sebab itu tidak akn sia-sia selama melsayakan dg ikhlas.

Menyerah Padha Ketsayatan

Salah satu penyebab utama kenapa orang tidak bertindak atau bertindak namun tidak sepenuh hati, karena ia menyerah padha ketsayatan. Saya katakn menyerah, sebab padha dasarnya semua orang itu tsayat, hanya saja adha yang menyerah adha juga yang tidak menyerah.

Setiap yang kita lsayakan akn selalu mengandung resiko. Jika Anda ingin meraih apa yang Anda inginkan, maka Anda harus Berani Mengambil Resiko tidak boleh tidak.

Kurang Percaya Diri

Kepercayaan diri ibarat gigi persneling padha kendaraan Anda. Anda bsa menaikan kecepatan jika gigi persneling Anda pindah ka gigi yang lebih tinggi. Begitu juga dg diri Anda, jika Anda tidak meningkatkan kepercayaan diri Anda, maka Anda tidak akn pernah berubah. Anda akn terus mandeg.

Jika Anda tidak mau mandeg lagi, maka tingkatkan kepercayaan diri Anda, sebab kepercayaan diri itu adhalah Kondisi Dasar Untuk Sukses. Sukses adha dipengaruhi sejauhh mana Anda percaya diri.

Terus Melihat Ke Belakng

Bisakah Anda mengendarai kendaraan hanya dg melihat kaca spion? Tidak. Anda akn berhenti karena Anda akn menabrak apa yang adha di depan. Anda boleh melihat ke belakng, namun hanya sekali-kali saja, jangan terus melihat ke belakng, sebab bukan ke sana tujuan Anda.

Tujuan Anda adhalah di depan, maka lihatlah ke depan. Artilah lihatlah masa depan, pikirkan apa yang bsa Anda lsayakan untuk masa depan yang baik, dan ambilah tindakn untuk meraihanya.

Tujuan Yang Tidak Jelas

Anda tidak akn pernah membidik target Anda, jika Anda tidak bsa melihat target Anda dg jelas. Begitu juga dalam bisnis, karir, dan aspek kehidupan lainnya. Jika kita tidak memiliki target yang jelas, Anda akn kesulitan untuk mendptkannya.

Lalu bagaimana membuat target yang jelas? Silahkan baca artikel ini Membuat Tujuan dg Metode SMART.

Selalu Mencari Tongkat Ajaib

Salah satu penyakit yang membuat kita mandeg adhalah selalu mencari tongkat ajaib. Tongkat ajaib yang dimaksud adhalah mencari cara mudah, tanpa usaha keras, dan tanpa mengeluarkan modal. Pengen hasil besar tanpa mau ribet dan/atau berkorban.

Dia akn stantek, namun bukan stantek meraih impiannya, thetapi stantek mencari tongkat ajaib untuk mendptkan impiannya. Apa yang terjadi, ia tidak akn pernah kemana-mana karena tongkat ajaib itu tidak adha. Dia hanya membuang waktu saja.

Terlalu Stantek Untuk Mengasah Gergaji

Jangan seperti si penebang kayu, yang produktivitasnya terus menurun karena gergajinya yang sudah mulai tumpul. Namun, saat disarankan untuk mengasah gergaji, ia bilang stantek. Maka tidak aneh jika produktivitasnya akn rendah terus.

Sama seperti kebanyakn orang yang sering beralasan terlalu stantek untuk membaca buku, mengikuti pelatihan, menonton video pendidikan, dan sebagainya. Selain alasan terlalu stantek, biasanya alasannya adhalah tidak punya uang (atau tidak memprioritaskannya).

Jika Anda ingin maju atau tidak mandeg lagi, Anda harus meningkatkan level Anda. Jangan berharap akn mengalami kemajuan jika level Anda tidak pernah meningkat.

Artikel/cerita lain yang berkaitan dg pembahasan ini adhalah:

Mudah-mudahan kita bsa meraih kemajuan dan tidak mandeg lagi.

 


EmoticonEmoticon