Makhluk Halus Nyi Serunti

Hai nama ku reyna, kejaian ini saya alami saat usia ku baru 6 tahun, malam itu saya hanya berempat yaitu saya, tante, adik dan anak perempuan tetangga ku, malam itu saya tidur dg anak tetangga ku sutinah namanya, saya tidur di kamar kakak perempuan ku. Dan tanteku tidur di kamarnya bersama adik laki-kali ku. tanteku memang sangat rajin sholat lima waktu dan sholat malam, mengaji hingga waktu sholat subuh tiba, malam itu tanteku hendak sholat malam dan tante pun mengambil air wudhu ke sumur di belakng rumah yang berdekatan dg kamar yang kakak ku tempati.

Saat itu saya yang sedang tidur di kamar kakak perempuan ku mendengar ada yang sedang berbincang-bincang, sutinah pun mendengar dan ia penasaran dg apa yang ia dengar, lalu sutinah pun mengintip dari lubang pentilasi yang berada di kamar yang langsung mengarah ke sumur belakng rumah, sutinah melihat tanteku sedang berbicara sambil seperti orang yang sedang berjabat tangan namun sutinah tidak melihat siapapun lagi orang di sana selain tante ku, dan sutinah pun tak memperdulikan hal itu, sutinah pun kembali tidur.

Keesokan harinya sutinah bertanya kepada tante ku tentang apa yang ia lihat semalam, tante berkata “itu nyi serunti, sutinah” ia ingin berkenalan dg saya, karena sutinah tidak melihat siapa pun di sana selain tante, jadi sutinah tidak berpikir hal yang aneh-aneh, sutinah berfikir mungkin orang yang mengajak tante berkenalan itu berada di balik dinding dan tidak terlihat dari pentilasi kamar ini.

Dan malam ini pun sutinah kembali menginap di rumah ku untuk menemani ku tidur karena kakak-kakak ku sudah berangkat ke bali bersama ayah ku tiga hari yang lalu. Dan sutinah di suruh menemani ku tidur sementara sebelum kakak ku kembali dari bali. Dan seperti biasa tante menjalankan sholat malam, sutinah yang terbangun dari tidur karna mendengar suara ada orang yang menimba di sumur belakng rumah penasaran siapa yang menimba padahal tante terdengar sedang mengaji di kamar batin sutinah, apa bapak sudah datang dari bali ya?.

Lalu sutinah memutuskan untuk mengintip agar rasa penasaranya terjawab, alangkah kagetnya sutinah melihat kerekan di sumur bergerak dg sendirinya dan menuangkan air ke dalam bak mandi tanpa ada yang menimbanya, sontak sutinah langsung melompat ke atas tempat tidur dan tengkurap menutup kepalanya dg bantal. Aku yang tadinya tertidur kini terbangun karena ulah sutinah, saya bertanya, “ada apa mbak tinah?”.

Sutinah pun tak menjawab pertanyaan ku, saya yang penasaran otomatis tidak bsa tidur karna melihat kelsayaan si sutinah. Beberapa saat kemuian saya mendengar suara tante ku berbincang-bincang dg seseorang dan saya pun penasaran, dg siapa tante berbicara tengah malam begini. Apa kakak ku sudah datang batin ku, karna enggan berjalan keluar kamar saya memutuskan untuk mengintip dari pentilasi di kamar itu, siapa sih yang tante ajak bicara di sumur malam-malam begini gerutu ku, Stlah tepat saya berada di depan pentilasi tersebut.

Kemuian saya mengintip ke arah sumur saya melihat tante ku berbicara dg sesosok wanita berbaju putih seperti daster dan berambut sangat panjang. Ibuku tampak berjabat tangan dg sosok wanita tersebut parasnya sangat cantik dan tante ku tampak akrab dg wanita itu. Tapi saya belum pernah melihat wanita yang tante ajak bicara itu, karena saya masih kecil saat itu, saya tidak tau apa itu hantu atau makhluk halus jadi saya tidak merasa tsayat.

Esok paginya saya mendengar tante dan sutinah bercerita tentang kejaian yang ia alami semalam, saya dengar sutinah berkata kalau ia enggan menginap lagi di rumahku, saya yang penasaran ikut nimbrung dg dia, dan saya pun juga ikut bercerita saya menceritakn apa yang saya lihat semalam. Dan tante ku pun menceritakn kepada kami kalau wanita yang tadi malam bersamanya adalah Nyi serunti, beliau adalah cucu dari Nyi kanjeng dari laut selatan.

Ibu bilang hanya itu yang ia sebutkan tentang diri beliau, dan beliau berkata kalau beliau suka dg suara tante yang sedang mengaji dan beliau juga berkata teruskan saja yang kau lsayakan itu sebab itu lah yang membuat hidupmu damai. Dan saya menyukainya, beliau pun berkata tak pernah ada orang yang sepertimu tinggal di rumah ini kecuali hanya engkau nak orang-orang yang tinggal di sini sebelum kau adalah orang-orang yang suka bermaksiat jauh dari agamanya.

Keluarga mu adalah keluarga ke lima yang tinggal di rumah ini yang mampu bertahan hidup karena yang pernah tinggal di rumah ini sebelumnya telah meninggal dg berturut-turut, saya tau nak kau orang dari jauh merantau kesini akn menjaga mu beserta anak cucumu nak dan saya akn membantu segala kebutuhanmu. Aku akn membuat ladang mu subur tak akn kubiarkan kau susah akn ku buat sumurmu tetap terisi air walau sedang musim kemarau sekalipun, itulah yang beliau sampaikan kata tante ku.

Dan satu lagi tante bilang kalau tangan Nyi serunti sangat dingin dan lembut, beliau pun berkata apa yang kau minta dari ku nak, akn ku kabulkan semua keinginanmu. Tapi tante yang hanya percaya kepada allah tak meminta apapun kepada Nyi serunti. Dan tante berkata kepada beliau bahwa tante cukup senang hanya berteman dg nya tanpa meminta apa pun darinya. Tetapi selama dua tahun tinggal di sana benar saja setiap musim paceklik keluarga kami tak pernah merasakn kesusahan seperti yang di alami oleh warga desa di tempat ku tinggal.

Dua tahun kemuian tante dan ayah memutuskan untuk kembali ke bali dan tak lupa tante pun berpamitan kepada sahabatnya Nyi serunti dan beliau berpesan kepada tante, dimanapun engkau tinggal jika kau butuh bantuan sebut saja nama ku, maka saya akn segera datang untuk membantu mu nak ucapnya sambil memeluk tanteku, dan tante hanya tersenyum sembari melepas pelukan nya. Ibu berkata terima kasih atas semuanya Nyi, dan kami pun kembali ke tanah kelahiran kami.


EmoticonEmoticon