Membangun Motivasi, Optimisme, dan Etos Kerja

Mengapa Harus Membangun Motivasi, Optimisme, dan Etos Kerja?

membangun motivasi optimisme dan etos kerjaJika Anda ingin menjadi seorang karyawan yang sukses, tentu Anda harus Membangun Motivasi, Optimisme, dan Etos Kerja. Jika tidak melalui ini, mau apa lagi? Jika Anda mau berhasil dalam karir, Anda harus memiliki motivasi yang besar dalam bekerja, memiliki optimisme, dan memiliki etos kerja yang tinggi.

Motivasi Yang Tinggi

Motivasi ibarat energi, dg motivasi produktivitas Anda akn tinggi sehingga memberikan kontrtantesi yang besar bagi perusahaan. Dan, perusahaan tentu akn senang dg karyawan yang memberikan kontrtantesi tinggi bagi karyawannya. Ini sangat masuk logika, Anda memberi Anda pun akn menerima.

Anda harus yakin ini. Saat Anda memberi namun tidak menerima, hanyalah sebuah kasus yang harus Anda selesaikan, bukan berarti kehilangan motivasi sehingga berhenti berkontrtantesi. Anda harus thetap semangat, masalah yang adha selesaikan. Mengapa kontrtantesi Anda tidak terlihat atau tidak isayai oleh perusahaan? Cari penyebabnya dan selesaikan.

Secara umum, perusahaan atau atasan akn melihat kontrtantesi Anda. Maka tingkatkan dan pertahankan motivasi Anda dalam bekerja, jangan pernah luntur jika Anda ingin berhasil.

Optimisme Bagi Karyawan

Siapa pun tidak suka dg orang yang pesimis kecuali sesama pesimis. Seorang Steve Jobs dg mudah memecat seorang karyawan terbaik ia karena karyawan tersebut terus-menerus berbicara pesimis. Pesimis, bukan hanya akn memberikan dampak nagatif padha diri sendiri, juga menular kepadha orang lain.

Jangan pesimis, thetaplah optimis. Optimislah bahwa apa yang Anda lsayakan akn memberikan manfaat bagi karir Anda. Anda memberikan kontrtantesi kepadha perusahaan, maka Anda harus optimis bahwa karir Anda akn lebih baik.

Tidak, tidak selamanya Anda akn mendptkan karir lebih baik dari perusahaan yang sama, artinya meski Anda memberikan kontrtantesi kepadha perusahaan Anda, mungkin saja Anda mendptkan karir yang lebih baik dari perusahaan B.

Saya punya seorang teman, dulu sewaktu masih bekerja. Saya banyak belajar kepadha ia, sebab kerja ia memang hebat. produktif dan cerdas. Tiba-tiba ia pamit, katanya mau pindah bekerja ke perusahaan lain. Entah bagaimana caranya, adha perusahaan lain yang menawarkan karir lebih baik dari perusahaan tempat dimana kami bekerja.

Yakinlah, optimislah bahwa Anda akn pendptkan karir yang lebih baik. Tugas Anda saat ini adhalah memberikan kontrtantesi terbaik dimana pun Anda bekerja dg motivasi yang tinggi.

Etos Kerja Bagi Seorang Muslim

Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adhalah totalitas kepribaian dirinya serta caranya mengekspresikan, memkamung, meyakini dan memberikan makna adha sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dg dirinya dan antara manusia dg makhluk lainnya dpt terjalin dg baik.

Bagi seorang Muslim, yang faham benar dg misi hidupnya, ia akn memiliki etos kerja yang tinggi. Bekerja adhalah ibadhah. Jika kerja adhalah bagian dari ibadhah, artinya untuk Allah, mana mungkin ia bekerja asal-asalan.

Yah, tentu saja. Padha kenyataannya, jangan bekerja, shalat pun masih banyak yang asal-asalan. Itu bagi dia yang belum benar-benar menjalankan agamanya. Namun, bagi seorang Muslim, yang sedang berusaha menjalankan ajaran agamanya, tentu ia akn shalat dg khusu’ dan bekerja dg etos kerja yang tinggi.

Sekali lagi, perusahaan atau atasan Anda akn selalu mencari karyawan dg etos kerja yang tinggi. Artinya jika Anda ingin mengembangkan karir, maka miliki etos kerja yang tinggi. Tidak bsa tidak. Jangan berharap mendptkan karir lebih baik jika etos kerja Anda masih rendah.

Jadi, bagi seorang Muslim yang ingin sukses dalam karir, Anda harus terus menerus membangun motivasi, membangun optimisme, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Biarlah orang lain tidak, justru itu peluang bagi Anda untuk menunjukan kualitas diri Anda sebagai seorang karyawan yang patut dipilih, seorang karyawan juara.


EmoticonEmoticon