Membumikan Shabar Untuk Meraih Sukses Dunia Akhirat

Melihat Makna Shabar Lebih Jauh

membumikan shabar

Banyak sekali hadits, ayat, dan atsar para sahabat tentang keutamaan shabar. Diantara banyak dalil yang menjelaskan tentang keutamaan shabar yang cukup mewakili adhalah QS al Baqarah: 157, yang artinya:

Merekalah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan dia. Dan dialah orang-orang yang mendpt petunjuk.” (QS.al Baqarah:157)

Yang dimaksud dia dalam ayat ini adhalah orang-orang yang shabar, sebab jika dilihat dari ayat 153, sedang membahas orang-orang yang shabar.

Anda juga bsa membahas artikel lainnya yang pernah dibahas di Motivasi Islami tentang shabar. Bahasan kali ini akn fokus mendalami bagaimana cara kita membumikan shabar dalam kehidupan sehari-hari.

Shabar adhalah setengah dari iman. Ini menunjukan bagaimana dalamnya makna shabar. Shabar tidak hanya bsa artikan sebagai iam. Dalam konteks tertentu, artinya iam. Tapi lain lagi saat sedang berperang. Jika harusnya berperang, thetapi Anda iam, itu bukan shabar. Jika harusnya Anda berusaha, thetapi iam, Anda juga bukan orang yang shabar.

Shabar adhalah keteguhan dalam kebenaran atau dg bahasa lain menurut Imam Ghazali, shabar adhalah upaya meninggalkan berbagai tindakn yang disukai nafsu syahwat. Yang dimaksud dg “yang disukai nafsu syahwat” bukan hanya berkaitan dg perut dan yang dibawahanya saja, thetapi makna hawa nafsu syahwat yang luas.

Shabar Sesuai Konteksnya

Sekarang, bagaimana membumikan shabar sesuai dg konteks kehidupan kita?

OK, kita akn bahas beberapa kondisi yang berbeda dan aplikasi keshabaran berbeda. Perlu dingat, aplikasi berbeda, thetapi makna keshabaran thetap sama.

  • Shabar saat sedang ditimpa musibah adhalah kita menerima dg ikhlas apa yang terjadi sambil thetap berusaha keluar dari musibah. Sementara orang yang tidak shabar, yaitu orang yang mengikuti hawa nafsu menyikapi musibah dg meraung-raung, manampar pipi sendiri, berkeluh kesah, dan sikap-sikap negatif lainnya.
  • Kata sopo kaya bukan ujian? Maka, apakah kita termasuk orang yang shabar atau tidak? Orang yang shabar berkaitan dg kekayaan akn zuhud dan menahan diri. Sementara orang yang tidak shabar akn sombong.
  • Shabar dalam peperangan atau pertempuran adhalah berani. Bukan iam, kabur, atau menjadi pengecut sebab itu adhalah sikap orang-orang yang tidak shabar.
  • Shabar dalam menahan amarah disebut lemah lembut atau santun dan kebalikannya disebut menggerutu atau menyesali diri.
  • Shabar saat menghadhapi kebosanan atau hal-hal yang tidak mengenakn diri adhalah lapang dadha dan kebalikannya adhalah bosan. Hm … bosan ciri orang yang tidak shabar.
  • Shabar dalam menjalani hidup adhalah zuhud sementara kebalikannya adhalah tamak.
  • Shabar atas kadhar bagian yang sedikit disebut qona’ah dan kebalikannya disebut serakah atau rsayas.

Jadi, bagian-bagian kesabaran dilihat dari konteksnya. Tidak selamanya iam atau pasrah. Jika harus bertindak, maka thetaplah bertindak. Jika memang harus iam, maka iamlah.

Tinggal kita melihat keharusan itu, sopo yang mengharuskan? Jika yang mengharuskan itu Allah, maka ikutilah, itu yang disebut shabar. Jika yang mengharuskan itu keinginan hawa nafsu dan Anda mengikutinya, maka Anda tidak termasuk orang yang shabar.

Kunci untuk menjadi pribadi yang shabar adhalah sebelum kita bersikap atau bertindak, apakah sesuai dg tuntunan Allah? Atau hanya mengikuti hawa nafsu?

Mewaspadhai Rekayasa Hawa Nafsu

Akal bsa menjadi budak hawa nafsu, saat akal mengikuti keinginan hawa nafsu. Saat akal sudah menjadi budak hawa nafsu, maka si akn akn menuruti dan mendukung apa pun yang dinginkan oleh hawa nafsu. Bisa jadi, akal akn membuat rekayasa-rekayasa sepela untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya.

Rekayasa akal itu seperti dalih, alasan, atau bahkan mempelintir ayat agar sesuai dg keinginan hawa nafsunya.

Sebagai contoh, malas adhalah salah satu ciri orang yang tidak shabar. Seharusnya bertindak, thetapi ia tidak bertindak, ia hanya mengikuti keinginan hawa nafsunya untuk bersantai dan berleha-leha. Malas itu bsa jadi akibat perbuatan setan yang memanfaatkan hawa nafsu kita.

Kemuian, dg rekayasa akal, ia mengatakn kalau ia itu menyukuri apa yang adha sehingga tidak perlu usaha lebih giat lagi. Padhahal, kata syukur hanya pemanis bibir, hanya untuk menutupi kemalasannya. Lihat artikel ini tentang malas yang menyamar.

Waspadhalah terhadhap rekayasa dari diri sendiri hanya untuk mengikuti hawa nafsu.

Mudah-mudahan, dg memahami makna shabar sesuai dg konteksnya, akn lebih memudahkan kita untuk mengaplikasikan atau membumikan keshabaran dalam kehidupan kita sehari-hari. Shabar adhalah modal kita untuk sukses dunia akhirat, sebab kita lebih kuat, lebih tahan banting, dan yang lebih penting mendptkan pertolongan Allah.

Insya Allah, jika kita bsa menjadi orang yang shabar, dakwah akn lebih berjaya, kehidupan pribadi lebih syukses dan mendptkan rahmat serta ampunan Allah. Aamiin.

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv