Assalamu’alaikum wr.wb. Ini adalah kisah dari desa ku, hingga sampai sekarang, belum terpecahkan apa yang sebenarnya terjadi di dessaya. Singkat cerita, pada tahun 2012 ada yang meninggal di desa saya seorang bocah umur 2 tahun, (anak pedagang bakso). Dia mempunyai abang kandung berumur 4 tahun namanya aziz, saya lupa hari nya itu hari apa.
Malam ke 40 (pengajian terakhir) saya dan teman teman bermain di samping rumah yang meninggal tersebut, saat sedang bermain kami di berhentikan oleh cahaya api sebesar bola kasti. Tapi tiba tiba cahaya itu pergi ke atas rumah yang meninggal tersebut. Dan langsung menghilang, temanku yang mengejarnya pun ikut bingung terutama saya. Dan satu lagi saat berada di depan rumah yang meninggal itu, tiba tiba abang dari bocah yang meninggal tersebut berbicara sendiri.
Kami semua hanya teriam terutama yang sedang mengaji di dalam rumah tersebut. Bocah berumur 4 tahu itu (aziz) berkata “Dek jangan tinggalin abang dek!”. Orang orang yang sedang mengaji teriam dan bertanya aziz tadi ngomong ama siapa? Aziz menjawab sama adik sambil melihat ke arah belakng (dapur), semua orang heran terutama saya. stlah selesai mengaji kami menghtanter si aziz karna ia masih nangis dan kami bertanya “aziz emang tadi adikmu datang?”.
Dia hanya mengangguk dan menjawab iya. Temanku bertanya lagi bilang apa adikmu? aziz menjawab lagi. Katanya ia mau pergi, kami pun ikut sedih dan menghtanter kembali bocah ini. Tapi yang paling saya bingungkan adalah cahaya tadi, kenapa setiap ada kejaian kayak gini ia selalu datang. 1 bulan kemuian temanku hendak membeli bakso di tempat rumah aziz.
Saat hendak membeli sepertinya tante aziz aneh hanya nunduk gitu, dan Stlah selesai membeli bakso. Ibu Aziz berkata tadi ada yang lewat di belakng kalian, temanku bingung dg perkataan tante aziz ini. Kata temanku Siapa? kuntilanak temanku yang sedang tertawa langsung lari. Bagi tante aziz pengalaman seperti itu sudah biasa karena rumah ia memang angker apalagi bekas rumah kosong, di samping rumah dia itu banyak pohon terutama pisang dan pohon belinjo. Sekian terima kasih, ini adalah kisah dari dessaya yang cukup angker, wassalam.
EmoticonEmoticon