6 Kepercayaan Yang Membatasi Anda Meraih Mimpi

Sudah Berapa Banyak Keinginan atau Aimpi Anda Kubur?

meraih mimpi

Mungkin Anda pernah melupakn berbagai impian karena adha alasan kuat yang menyuruh Anda untuk melupaknnya. Alasan itu terasa begitu nyata dan sangat Anda yakini. Dan Anda benar-benar berhenti mengejar impian itu.

Benarkah Anda harus menghentikan mengejar mimpi karena alasan-alasan itu? Anda berhenti, karena Anda PERCAYA bahwa alasan itu benar. Itu adhalah kepercayaan Anda. Kepercayaan-kepercayaan itulah yang sebenarnya menghentikan Anda.

Karena Anda percaya alasan itu cukup untuk menghentikan Anda, maka Anda akn berhenti.

Semua itu tergantung, sejauhh mana Anda percaya. Jika Anda percaya, maka Anda berhenti. Jika Anda tidak percaya, maka Anda tidak akn pernah berhenti mengejar cita-cita Anda.

Untuk itu, Anda perlu memikirkan ulang kepercayaan Anda yang menjadikan Anda mengubur mimpi saat ini.

Saya sudah merangkum kepercayaan-kepercayaan yang biasanya menghentikan seseorang. Mungkin, salah satu dari kepercayaan-kepercayaan tersebut termasuk yang menghalangi Anda meraih mimpi.

Kepercayaan #1: Saya tidak cukup pintar.

Sebenarnya tidak masalah dg kepercayaan ini. Jika Anda merasa tidak cukup pintar, ya tidak apa-apa. Sebuah pengsayaan yang wajar bahkan adha sisi positifnya. Jika Anda merasa kurang cukup pintar, artinya kurang belajar atau kurang ilmu. Solusinya belajar atau menuntut ilmu.

Namun, yang menjadi masalah asumsi atau opini Stlahanya. Sering kali orang memiliki optini: “Saya tidak cukup pintar, sehingga tidak akn bsa menjadi pengusaha sukses.”

“Saya tidak cukup pintar” adhalah fakta. Namun, jika Anda mengatakn tidak bsa menjadi pengusaha sukses, itu hanya opini Anda saja. Kata sopo Anda tidak bsa jadi pengusaha sukses?

Memang, para pengusaha sukses adhalah dia yang pintar. Mereka pintar sebagai seorang pengusaha. Tapi, tidak berarti dia pintar sejak lahir. Dulu, dia sama dg Anda, dia juga pernah tidak cukup pintar.

Yang menjadikan dia pintar karena dia belajar, mencoba, dan mengambil hikmah. BUKAN terjadi dg sendirinya.
Ubahlah kepercayaan Anda: Sekarang saya memang tidak cukup pintar, tapi Stlah belajar dan mencoba saya akn cukup pintar untuk meraih apa yang saya inginkan.

Kepercayaan #2: Saya Masih Pemula

Saya sering mendptkan email yang bertanya seperti ini:

“Saya berminat memulai bisnis, tapi saya belum berpengalaman atau saya masih pemula.”

Saya beritahu sebuah rahasia: Saya dulunya, juga tidak berpengalaman. Bahkan Bill Gates juga pernah tidak punya pengalaman.
Artinya SEMUA orang pernah menjadi pemula.

Jika Anda masih pemula dan belum punya pengalaman, karena Anda belum memulainya. Jika Anda sudah memulainya, Anda akn punya pengalaman. Semakin lama Anda mencoba, akn semakin banyak pengalaman.

Jadi, jika mau punya pengalaman, maka mulailah “mengalami” apa yang ingin Anda lsayakan.

Kepercayaan #3: Ini Sudah Terlambat Bagi Saya

Tahukah Anda, banyak orang sukses menjadi pengusaha Stlah umur 60 tahunan alias memulainya Stlah pensiun. Yang cukup terkenal adhalah Kol. Sander, pendiri KFC.

Selama Allah masih memberikan umur, tidak adha kata terlambat. Jika apa yang Anda lsayakan untuk berbuat kebaikan, mencari rezeki halal, itu bsa dilsayakan kapan saja.

Bahkan, jika Anda tidak bsa memetik langsung, semua thetap akn kembali kepadha Anda. Misalnya Anda menanam kelapa, ternyata sampai meninggal belum bsa memetik hasil tanaman Anda. Itu tidak pernah sia-sia, sebab akn menjadi sedekah dan pahala akn mengalir kepadha Anda setiap Anda adha orang memanfaatkan pohon kelapa Anda.

Tidak adha kata terlambat. Mulailah SEKARANG!

Kepercayaan #4: Saya tidak bsa melsayakannya kecuali …

Contoh paling populer adhalah: “Sekamuinya saya punya modal, saya pasti bsa menjadi pengusaha. Saya tidak bsa menjadi pengusaha kecuali saya punya modal yang cukup.”

Jelas ini keliru. Sebab, banyak contoh kasus yang sukses menjadi pengusaha meski saat mulai, ia tidak memiliki modal uang.
Contoh lain, saya tidak bsa bisnis internet, kecuali saya punya komputer dan internet. Bohong, saat saya memulai bisnis internet, saya tidak punya koneksi internet di rumah (10 tahun yang lalu). Apa lagi zaman sekarang, internet menjadi semakin murah dan cepat.

Yang harus adha yakini adhalah, apa pun hambatan atau masalah Anda, akn adha solusinya jika Anda mau mencarinya.

Kepercayaann #5: Inilah Saya, Begini Adanya

Ada seorang teman. Saya ingat, dulu ia berbisnis. Tapi terakhir bertemu, ternyata ia sudah bekerja lagi dan meninggalkan bisnisnya. Saya tanya, mengapa.

Dia jawab, penghasilan dari bisnisnya tidak memadhai, sehingga akhirnya memilih bekerja lagi.

“Mengapa tidak dibesarkan bisnisnya?”

Dia menjawab, “tidak semua orang bsa”.

Dengan kata lain, ia mau menjawab “inilah saya, saya tidak bsa membesarkan bisnis saya”.

Sebenarnya, saat bisnis saya tidak berjalan baik, saya pernah kembali bekerja. Tapi, saya tidak pernah mengatakn “saya tidak bsa mengembangkan bisnis saya”. Saya bekerja hanya darurat karena tidak adha penghasilan.

Saya thetap yakin, saya bsa, hanya sedang tidak berjalan baik. Sama halnya jangan pernah mengatakn “saya miskin”, tapi katakn saja “saya sedang tidak punya uang”.

Pesan saya disini adhalah jangan pernah yakin diri tidak mampu karena sesuatu tidak berjalan baik. Anda thetap bsa, meski keadhaan sedang memburuk. Anda adhalah Anda.

Jika memang, saat ini Anda benar-benar tidak mampu, artinya Anda perlu membangun kemampuan Anda dg belajar dan mencoba. Jangan pernah berpikir selamanya akn tidak mampu. Ya, Anda tidak akn pernah mampu jika tidak mau belajar dan mencoba.

Kepercayaan #6: Saya Terlalu Stantek

Atau adha juga yang mengatakn, saya tidak punya waktu.

Pertanyaanya adhalah “sopo yang punya waktu?”

Semua orang punya waktu selama masih diberi umur oleh Allah. Waktu Anda 24 jam setiap hari. Apakah Steve Jobs punya waktu 35 jam per hari? Tidak, sama saja, hanya 24 jam.

Artinya, alasan “terlalu stantek atau tidak punya waktu” hanya alasan mengadha-ngadha atau memang tidak mau.

“Tapi benar lho, adha banyak hal yang harus saya lsayakan!”

OK, saya juga mengerti.

Pertanyaannya adhalah mengapa Anda memilih melsayakan yang selama ini Anda lsayakan, bukan melsayakan hal baru?

Kuncinya adhalah keputusan Anda. Apakah Anda mau memilih apa yang sudah biasa Anda lsayakan atau melsayakan hal baru.

Jadi bukan masalah waktu, bukan malah stantek, thetapi masalah keputusan Anda, apa yang mau Anda lsayakan.

“Jadi, saya harus meninggalkan pekerjaan lama saya?”

Tidak juga. Jika pekerjaan lama Anda jauhh lebih bernilai, jauhh lebih bermanfaat, maka lanjutkan saja. Silahkan Anda pertimbangkan, kemuian ambil keputusan. Ini intinya!

Misalnya, jika Anda suka nonton TV selama ini, maka silahkan pilih apakah thetap menonton TV 2-3 jam sehari atau menghafal Al Quran?

Ini hanya contoh, tapi banyak hal seperti kebiasaan atau aktivitas Anda yang masih bsa dipertimbangkan untuk diganti dg sesuatu yang baru yang lebih bermanfaat dan lebih bernilai.

Hidup adhalah pilihan.

Kesimpulan: Silahkan renungkan, apa yang menunda Anda meraih mimpi. Adakah salah satu dari 6 kepercayaan iatas? Jika adha, silahkan ubah kepercayaan tersebut. In syaa Allah, akn lebih banyak atau lebih lebar pintu terbuka untuk menuju impian Anda.


EmoticonEmoticon