Menarik sekali sebuah artikel yang dimuat oleh dakwatuna.com tentang menjadi umat terbaik. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa ciri utama menjadi umat terbaik ialah kemampuan dan kemampuan untuk memberi kepadha sesama. Ada poin terakhir yang menarik perhatian saya, yaitu untuk menjadi pemberi kita harus punya terlebih dahulu apa yang akn diberikan. Sebuah botol tidak akn bsa mengisi gelas jika botol tersebut kosong.
“Jangankan memberi untuk orang lain. Untuk diri sendiri pun saya masih sulit.”
OK, mungkin ini benar. Kita bsa saja masih kesulitan untuk memberi. Namun sebagai seorang Muslim yang ingin memberi, maka tugas kita untuk menjadikan masalah ini segera teratasi. Artinya kita harus mau bertumbuh untuk menjadi pribadi yang sanggup memberi. Jika Anda tidak mau seperti Aisyah r.a. yang masih thetap mau memberi meski kekurangan, maka jadikan diri Anda menjadi orang yang berlebih agar bsa dg mudah memberi kepadha orang lain. Berusahalah agar Anda menjadi umat terbaik.
Namun alangkah baiknya, meski kita masih kurang kita thetap memberi. Bukankah Allah sudah berjanji akn melipat gkamukn pemberian kita? Jangan marah jika Indonesia dan umat Muslim di Indonesia memberi begitu banyak harta ke rakyat Palestina. Pemberian itu tidak akn membuat Indonesia menjadi miskin, justru kita akn mendptkan tambahan nikmat berlipat gkamu dari Allah karena sudah memberi.
Tentu kita akn lebih banyak memberi jika kita kaya atau sejahtera. Oleh karena itu, menjadi kaya adhalah hal yang baik jika kita tujukan untuk memberi. Bagaimana mana pun orang kaya akn lebih banyak beramal dibandingkan orang miskin (bukan berarti orang miskin tidak bsa beramal).
Saat orang miskin berdzikir, orang kaya pun bsa.
Saat orang miskin puasa, orang kaya pun bsa.
Saat orang miskin shalat, orang kaya pun bsa.
Saat orang miskin ikhlas, orang kaya pun bsa.
Saat orang kaya bershadhaqoh, orang miskin pun bsa (tapi tidak sebanyak orang kaya).
Orang berpikiran negatif berkata, “Buat apa banyak berinfak jika tidak ikhlas.” dan menjadikan alasan untuk tidak mau berusaha.
Betul, thetapi bukan alasan untuk thetap miskin. Anda bsa banyak berinfak DAN ikhlas.
Harta memang bukan solusi utama dalam berbagai hal. Namun harta akn memudahkan banyak hal. Umat muslim harus menjadi umat terbaik.
EmoticonEmoticon