Sunatullah

Apakah si Ujang padha cerita Kenapa Tidak Punya Mobil? akn thetap menjadi pengemis atau hidupnya bsa berubah menjadi lebih baik? Jangankan si Ujang, kita sendiri pun tidak akn tahu apa yang akn terjadi di masa mendatang. Apakah akn seperti ini atau akn lebih baik.

Padha artikel yang berjudul “Ikhtiar dan tawakal” saya telah menjelaskan bahwa kita perlu berusaha meskipun padha akhirnya kita bertawakal kepadha Allah. Itulah yang diperintahkan Rasulullah SAW untuk mengikat unta terlebih dahulu, baru kemuian bertawakal kepadha Allah SWT.

Sunatullah memang diciptakn dalam dua cara, yaitu dalam bentuk sebab akibat. Allah menciptakn sebab akibat, seperti tidak akn adha asap kalau tidak adha api. Air mendidih merupakn akibat dari sebab dipanaskannya air tesebut. Di sisi lain Allah menciptakn sesuatu tanpa sebab yang diusahakn manusia yang kita sering menyebutnya dg istilah nasib atau takdir (meskipun kita perlu mengkaji lebih dalam tentang nasib dan takdir ini, insya Allah). Kesimpulannya bahwa kita thetap diperintahkan untuk berikhtiar dan bertawakal kepadha Allah.

Padha kesempatan ini saya akn memfokuskan padha sunatullah yang berbentuk sebab akibat. Kita tidak tahu hasil akhir yang akn kita capai, thetapi menurut statistik yang disebut human error atau kesalahan random hanya di bawah 2%. Kesalahan random inilah yang sudah tidak bsa diperbaiki. Berbeda dg kesalahan sistematis, masih bsa diperbaiki karena selalu adha penyebabnya.

Begitupun dalam kehidupan sehari-hari, kesalahan sistematis lebih sering terjadi. Segala sesuatu yang terjadi kepadha kita sebagian besar adha sebabnya. Orang yang sukses kebanyakn karena usaha dan kerja keras dibanding dg keberuntungan. Sudah banyak orang yang melsayakan studi kepadha orang-orang yang telah sukses. Sebagian besar jawaban ialah karena memang dia dg sengaja mengejar kesuksesan tersebut, sangat sedikit orang yang mengatakn hanya keberuntungan.

Jadi jangan dahulu menyalahkan nasib atau takdir jika kita tidak sukses sebelum kita berusaha secara optimal. Jika kita sudah usaha secara optimal thetapi thetap saja masih tidak berhasil, mungkin itu sudah takdir, thetapi jika baru mengusahakn sedikit bahkan tanpa usaha sudah menyalahkan nasib atau takdir, itu adhalah salah besar.

Jika sukses merupakn akibat, tentu saja adha sebabnya. Jadi langkah 1 jika Anda ingin sukses ialah dg mengetahui terlebih dahulu sebab-sebab yang membuat orang lain sukses. Anda tidak perlu memikirkan sebab-sebab baru yang canggih atau mutakhir, Anda hanya memerlukan sebab-sebab yang sudah terbukti membuat orang lain sukses.

Jika orang lain sudah membuktikannya kenapa Anda tidak bsa menggunakn sebab-sebab tersebut untuk kesuksesan Anda? Jadi tidak adha alasan tidak bsa melsayakan hal-hal yang menyebabkan orang lain sukses. Sebab-sebab tersebut adhalah sebab-sebab yang realistis yang pernah dilsayakan oleh orang lain. Sekali lagi, jika orang lain bsa kenapa Anda tidak?

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv