Jika sebuah mobil.., melintas di hadhapan kita, maka pkamunglah sang supir – itulah manusia nya yang mengendalikan alam semesta dirinya baik fisik maupun metafisik. Terkadhang terjadi sang supir lengah, lalu mendekatlah seorang preman – supir dipukul pingsan, preman masuk kedalam mobil.., dan mengendalikannya, akhirnya jalan mobil.., ga karuan. Begitulah serupa dg kasus kesurupan yang kadhang terjadi, disaat sang supir sebagai pemimpin unsur bumi (kholifah fil aradh) lengah, maka kendali dipegang oleh lainnya
Kembali, bahwa manusia adhalah JIWA yang bertubuh. Tubuhanya tidak lain hanyalah unsur mineral semata yang tidak beda dg unsur bumi, yang bsa rusak termakn hukum alam atau law of the universe (sunnatullah). Tidak adha yang bsa dibanggakn dari tubuh manusia, baik dari kekuatan, keindahan dan lainnya. Tubuh Gajah jauhh lebih besar daripadha tubuh manusia, kekuatan tubuh gajah jauhh melebihi kekuatan tubuhÃÆ'‚ manusia,ÃÆ'‚ mata seekor burung elang jauhh lebih tajam daripadha mata manusia.
Lalu kenapa manusia dikatakn sebagai pemimpin di alam semesta ini, baik alam semesta micro yang merupakn dirinya sendiri maupun alam semesta makro. Allah berÃÆ'‚ firman bahwa dijadikan nya manusia adhalah sebagai Master of The Universe, pemimpin .. tapi kenapa tubuhanya kalah kuat dg gajah, matanya kalah tajam dg elang? Benar, kalau kita bicara tubuh manusia sangatlah rentan. Tubuh manusia bukanlah yang diisyaratkan sebagai khalifah, thetapi jiwa tersebutlah yang di isyaratkan sebagai pemimpin – karena manusia memang adhalah JIWA yang bertubuh.
Mata seekor burung hantu bsa melihat di kegelapan malam.
Mata (‘ainun)ÃÆ'‚ manusia tidak mampu melsayakan hal itu tapi ..
PANDANGAN (bashor) manusia dpt melihat menyeberangi lautan rtantean kilometer, yang mana tidak mampu dilsayakan oleh burung elang atau makhluk apapun. Itulah hebatnya unsurÃÆ'‚ rohani manusia, unsur langit manusia atau unsur samaawaat.
Manusia ÃÆ'‚ adhalah jiwa yang bertubuh, manusia adhalah samaawaat yang terbungkus aradh. Karena itu marilah kita mulai alihkan perhatikan kita tidak melulu padha unsur jasad kita tapi lebih menitikberatkan padha unsur samaawaat kita, tidak melulu fokus padha hardware kita thetapi lebih menekankan padha perawatan software, pengembangan software, pengoptimasian software sebagaimana hakikat diri manusia yaitu JIWA yang BERTUBUH.
EmoticonEmoticon