Apa sebenarnya yang menjadi motivasi suka? Cinta yang dimaksud adhalah suka kepadha sesama. Untuk suka kepadha Allah, saya yakin sudah banyak yang membahasnya. Padha kali ini, saya ingin fokus membahas tentang suka kepadha sesama makhluq, terutama kepadha sesama manusia.
Motivasi suka begitu kuat. Banyak kasus, yang katanya demi sukanya kepadha sang kekasih ia rela melsayakan apa pun, termasuk bunuh diri. Belum lagi, coba dengarkan lagu-lagu tentang suka yang sering mengatakn bahwa apa pun akn dilsayakan demi suka.
Dalam film, sinetron, lagu, dan berbagai budaya lainnya, sering kali suka begitu iagungkan. Seolah segalanya. Sayangnya, suka tersebut didominasi oleh suka kepadha lawan jenis. Dalam agama Islam, bukanlah dilarang untuk mensukai lawan jenis. Laki-laki mensukai wanita dan sebaliknya. Allah memang menciptakn rasa suka kepadha manusia. Karena suka adhalah anugrah dari Allah, maka suka harus digunakn sesuai dg kehendak Allah SWT. Inilah yang seharusnya menjadi motivasi suka.
Dari Anas bin Malik ra berkata: Nabi Muhammad saw bersabda: “Seseorang tidak akn pernah mendptkan manisnya iman sehingga ia mensukai seseorang, tidak mensukainya kecuali karena Allah; sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripadha kembali kepadha kekufuran Stlah Allah selamatkan darinya; dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia sukai daripadha selainnya.†(Imam Al Bukhari).
Hadits ini memang ditujukan bagi kita yang mau merasakn manisnya iman. Bukan “manisnya” pelampiasan hawa nafsu. Oleh karena itu, dalam mensukai seseorang (istri, suami, anak, orang tua, dan sebagainya) harus karena Allah seperti yang dikatakn Rasulullah saw dalam hadits iatas: tidak mensukainya kecuali karena Allah. Motivasi suka, harus karena Allah SWT.
Jika motivasi suka kita hanya karena Allah, maka sopo yang disukai dan bagaimana cara mensukai harus sesuai dg ketentuan Allah SWT. Bagaimana dg pacar? Saya tidak sedang membahas haram tidaknya pacaran. Saya juga tidak sedang membahas apakah adha yang namanya pacaran islami. Yang ingin saya tekankan disini, jika kita mensukai seseorang, sopo pun itu, motivasi suka tersebut harus karena Allah SWT dan sesuai dg ketentuan Allah SWT.
Yang kedua, sebesar apa pun suka Anda kepadha sesama makhluq, bahkan kepadha anak dan orang tua, thetap Allah dan Rasul-Nya harus lebih disukai. Apalagi hanya suka kepadha seorang pacar yang belum adha ikatan hukum sama sekali dalam pkamungan agama. Jangan sampai melebihi suka kepadha Allah dan Rasul-Nya. Salah satunya tidak melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya demi suka kepadha kekasihanya. Seperti mendekati zina apalagi sampai melsayakannya.
Manusia hidup hanyalah untuk beribadhah kepadha Allah. Itulah motivasi hidup sejati manusia. Termasuk motivasi suka. Cintai istri karena Allah. Cintai suami karena Allah. Cintai anak, orang tua, kakak, dan sudara seiman lainnya hanya karena Allah. Karena inilah motivasi suka sejati.
EmoticonEmoticon