Pernahkan Anda mengalami seperti masuk ke dalam sebuah jalan buntu. Bingung mau melsayakan apa? Bingung kemana arah langkah kita selanjutnya? Saya pernah mengalami dan ternyata banyak orang lain pun yang mengalami hal sama. Jika Anda pernah mengalami, bahkan sedang mengalami, dan kemungkinan akn mengalami suatu saat, tenang saja. Anda tidak sendiri. Saya akn jelaskan bagaimana mengatasinya.
Saya bukan orang segala bsa, memang sopo yang segala bsa? Kebingungan bsa menghampiri sopo pun, adha yang bingung mau makn apa hari ini adha juga yang bingung bagaimana membayar cicilan mobil.., bulan ini. Ada yang bingung membayar utang, adha juga yang bingung mau investasi kemana. Semua orang mengalami kebingungan, hanya saja padha level dan aspek yang berbeda.
Lalu bagaimana mengatasinya?
- Tenang saja, jangan panik. Meskipun buru-buru, dg panik justru akn memperburuk keadhaan.
- Berdo’alah dg seyakin-yakinnya untuk meminta solusi kepadha Allah.
- Berikhtiarlah sedpt mungkin untuk menjemput solusi yang sudah kita minta kepadha Allah.
“Iya… ikhtiar. Tapi bagaimana? Saya bingung.”
Ada dua ikhtiar yang selalu bsa Anda lsayakan. Yaitu bertanya dan minta tolong. Mulailah dari orang-orang terdekat. Anda pasti banyak saudara, banyak teman, bahkan sahabat. Dari pengalaman saya, solusi sering datang dari orang-orang terdekat. Mulailah dari dia, jika Anda meminta bantuan atau bertanya dg baik, dia atau sebagian dia akn berusaha membantu.
Jika tidak bsa, teruslah bertanya. Misalnya, jika orang terdekat Anda berkata “Maaf, saya tidak bsa membantu.” Jangan dulu menyerah. Tanyakn saja: “Siapa (lagi) yang bsa membantu saya?” Dengan demikian, Anda tidak akn pernah kehabsan sumber bantuan. Prinsip referal, bukan hanya digunakn saat menjual, saat meminta bantuan pun akn sangat berguna. Prinsipnya: “Jika teman Anda tidak bsa, mungkin teman dari teman Anda adha yang bsa”. Jangan mudah menyerah.
Saya sering mendptkan email, SMS, atau YM dari orang yang meminta bantuan. Saya coba untuk membantu sebsa mungkin. Saat saya mencoba memberikan solusi, seringkali dia mengatakn “tapi”. Saya sering menemukan, bahwa dia bukannya mencari solusi, thetapi mencari pembenaran bahwa dia sedang terpuruk dan tidak adha jalan keluar.
Jika Anda serius mencari solusi, jangan mengatakn “tapi” saat adha solusi. Meskipun solusi tersebut terlihat tidak mungkin. Cobalah untuk berpikir terbuka, sebab seringkali bukan tidak adha solusi, thetapi orang sering menutup pikirannya untuk solusi. Daripadha mengatakn “tapi”, tanyakn saja, “Bagaimana caranya?”. Bisa jadi apa yang sebelumnya terlihat mustahil, berubah menjadi hal mudah Stlah tahu caranya.
Jadi, tenang, berdo’a, dan carilah solusi diiringi pikiran yang terbuka akn solusi. Kadhang, solusi datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Bisa jadi solusi datang dari orang yang tidak Anda kenal sama sekali. Yakinlah akn pertolongan Allah. Selalu adha jalan keluar.
EmoticonEmoticon